Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Terima Kehadiran 56 Burung Dilindungi

Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu lepas liarkan burung dilindungi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Bengkulu (IndonesiaMandiri) - Sebanyak 56 ekor burung dilindungi, dilepasliarkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BKSDA-KLHK) Bengkulu di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jenis burung tersebut diantaranya Cica daun dahi emas 3 ekor, Cica daun kecil 1 ekor, Cica daun besar 13 ekor, Tangkaruli sumatera 2 ekor, Takur api 8 ekor, Serindit melayu 17 ekor, Betet ekor panjang 6 ekor, dan Ekek layongan 1 ekor. Selain itu, ada pula burung yang tidak dilindungi, seperti Cica kopi melayu 1 ekor, Brinji gunung 1 ekor, dan Kacembang gadung 3 ekor. Plt. Kepala Balai Besar TNBBS Ismanto menyebut, saat situasi penanggulangan Covid-19, kesejahtaraan satwa untuk layak hidup bebas di alam, jangan sampai terlupakan, dengan tetap menerapkan standar yang dianjurkan pemerintah (31/3). Ismanto menyampaikan, pihaknya telah melakukan kajian terlebih dahulu untuk lokasi pelepasliaran di TNBBS. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi adalah ketersedian pakan, air dan pelindung, serta keamanan dari jangkauan manusia. “Keberadaan burung-burung ini juga penting bagi kawasan hutan, burung membantu proses penyerbukan bunga menjadi buah, menyebarkan biji, juga mengendalikan serangga yang menjadi hama, dan nilai eksistensi lainnya,” jelas Ismanto.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu lepas liarkan burung dilindungi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Bengkulu (IndonesiaMandiri) - Sebanyak 56 ekor burung dilindungi, dilepasliarkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BKSDA-KLHK) Bengkulu di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jenis burung tersebut diantaranya Cica daun dahi emas 3 ekor, Cica daun kecil 1 ekor, Cica daun besar 13 ekor, Tangkaruli sumatera 2 ekor, Takur api 8 ekor, Serindit melayu 17 ekor, Betet ekor panjang 6 ekor, dan Ekek layongan 1 ekor. Selain itu, ada pula burung yang tidak dilindungi, seperti Cica kopi melayu 1 ekor, Brinji gunung 1 ekor, dan Kacembang gadung 3 ekor.

Plt. Kepala Balai Besar TNBBS Ismanto menyebut, saat situasi penanggulangan Covid-19, kesejahtaraan satwa untuk layak hidup bebas di alam, jangan sampai terlupakan, dengan tetap menerapkan standar yang dianjurkan pemerintah (31/3). Ismanto menyampaikan, pihaknya telah melakukan kajian terlebih dahulu untuk lokasi pelepasliaran di TNBBS. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi adalah ketersedian pakan, air dan pelindung, serta keamanan dari jangkauan manusia.

“Keberadaan burung-burung ini juga penting bagi kawasan hutan, burung membantu proses penyerbukan bunga menjadi buah, menyebarkan biji, juga mengendalikan serangga yang menjadi hama, dan nilai eksistensi lainnya,” jelas Ismanto.

Beberapa satwa burung tersebut, telah menjalani proses rehabilitasi di JSI-JAAN Lampung, yang merupakan hasil sitaan. Kepala BKSDA Bengkulu Donal Hutasoit, menjelaskan maraknya perdagangan satwa ilegal, memerlukan pemantauan intensif. Data sampai dengan bulan Februari 2020, sedikitnya sekitar 19.175 ekor burung berhasil dilepasliarkan di kawasan hutan KPH Gunung Rajabasa, Taman Nasional Way Kambas, Tahura Wan Abdul Rahman, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

“Kegiatan ini merupakan keseriusan kita semua, untuk menjaga kelestarian satwa liar, dan keseimbangan ekosistemnya, dengan dukungan para pemangku kepentingan,” papar Donal. Turut terlibat juga dalam kegiatan ini antara lain BBTNBBS, SKW Lampung BKSDA Bengkulu dan mitra diantaranya Jakarta Animal Aid Network (JAAN), RPU-YABI dan WCS (ma).
Nama

Advertorial,13,Alutsista,261,Arsip,87,Artikel,2,ATHG,394,Bela Negara,343,Bencana Alam,1,Berita Duka,3,Bilateral,15,Bisnis,135,Budaya,4,Covid-19,22,Daerah,4,Ekonomi dan Bisnis,193,Ekonomi Politik,5,Ekraf,23,Energi,1,Footer,3,Gaya Hidup,70,Gotong Royong,2,Hankam,1,Hidup Sehat,133,Hipertensi,6,Internasional,498,IPTEK,19,Jendela Nusantara,243,Kata Bijak,7,Kegiatan Sosial,3,Kode Etik,1,Lingkungan,343,Literasi,2,Logika Berfikir,11,Maritim,5,Militer,63,Obat Alami,6,Olahraga,32,Opini,12,Pahlawan Kemerdekaan,2,Pariwisata,10,Pendapat,2,Pendidikan,10,Pesona Nusantara,440,Politik,1,Ragam,318,Sastra Budaya,7,SDA,8,SDM,425,Sehat,55,Sejarah,28,Seni Budaya,11,Sosial Budaya,2,Sosok,12,Tani Darat,123,Tani Laut,94,Teras Indonesia,531,TNI-POLRI,17,Transportasi,217,UMKM,3,Wacana,2,Wawancara,4,Wisata,11,
ltr
item
INDONESIA MANDIRI | Berita Indonesia Mandiri: Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Terima Kehadiran 56 Burung Dilindungi
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Terima Kehadiran 56 Burung Dilindungi
Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu lepas liarkan burung dilindungi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Bengkulu (IndonesiaMandiri) - Sebanyak 56 ekor burung dilindungi, dilepasliarkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BKSDA-KLHK) Bengkulu di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jenis burung tersebut diantaranya Cica daun dahi emas 3 ekor, Cica daun kecil 1 ekor, Cica daun besar 13 ekor, Tangkaruli sumatera 2 ekor, Takur api 8 ekor, Serindit melayu 17 ekor, Betet ekor panjang 6 ekor, dan Ekek layongan 1 ekor. Selain itu, ada pula burung yang tidak dilindungi, seperti Cica kopi melayu 1 ekor, Brinji gunung 1 ekor, dan Kacembang gadung 3 ekor. Plt. Kepala Balai Besar TNBBS Ismanto menyebut, saat situasi penanggulangan Covid-19, kesejahtaraan satwa untuk layak hidup bebas di alam, jangan sampai terlupakan, dengan tetap menerapkan standar yang dianjurkan pemerintah (31/3). Ismanto menyampaikan, pihaknya telah melakukan kajian terlebih dahulu untuk lokasi pelepasliaran di TNBBS. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi adalah ketersedian pakan, air dan pelindung, serta keamanan dari jangkauan manusia. “Keberadaan burung-burung ini juga penting bagi kawasan hutan, burung membantu proses penyerbukan bunga menjadi buah, menyebarkan biji, juga mengendalikan serangga yang menjadi hama, dan nilai eksistensi lainnya,” jelas Ismanto.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUKbNZomWgvIU0fA8TC4jFuwGqbNLLKdawsjWZn8AoQCNaGbb7Y7rt_MUKxWd3v_aQeXlbLX80od0pG-rlXpCkKM0stUhoIVaH8jt-MEjR6BWdISYY80Nr6k1Purv-4Ljks2bG6aPfj3c/s640/Badan+Konservasi+Sumber+Daya+Alam+Bengkulu+lepas+liarkan+burung+dilindungi+di+Taman+Nasional+Bukit+Barisan+Selatan.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUKbNZomWgvIU0fA8TC4jFuwGqbNLLKdawsjWZn8AoQCNaGbb7Y7rt_MUKxWd3v_aQeXlbLX80od0pG-rlXpCkKM0stUhoIVaH8jt-MEjR6BWdISYY80Nr6k1Purv-4Ljks2bG6aPfj3c/s72-c/Badan+Konservasi+Sumber+Daya+Alam+Bengkulu+lepas+liarkan+burung+dilindungi+di+Taman+Nasional+Bukit+Barisan+Selatan.jpg
INDONESIA MANDIRI | Berita Indonesia Mandiri
https://www.indonesiamandiri.web.id/2020/04/taman-nasional-bukit-barisan-selatan.html
https://www.indonesiamandiri.web.id/
https://www.indonesiamandiri.web.id/
https://www.indonesiamandiri.web.id/2020/04/taman-nasional-bukit-barisan-selatan.html
true
8310179826723655374
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy