Rehabilitasi mangrove di kawasan TNWK berdampak meningkatkan kesekajteraan masyarakat Lampung ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Lingk...
Rehabilitasi mangrove di kawasan TNWK berdampak meningkatkan kesekajteraan masyarakat |
Kegiatan yang telah berlangsung sejak 2017 ini diharapkan mampu memulihkan kawasan hutan mangrove di zona penyangga kawasan TNWK, serta dapat meningkatkan penghasilan, kesejahteraan masyarakat sekitar, terlebih saat dampak Pendemi Virus Covid-19 saat ini.
"Kegiatan rehabilitasi dengan metode pemberdayaan masyarakat sekitar seperti ini diharapkan meningkatkan pendapatan kelompok tani dan masyarakat sekitar, baik dari upah maupun penyediaan bahan-bahan dan bibit. Karena seluruh bahan seperti bibit dan tenaga kerja (padat karya) berdayakan
dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar lokasi. Ini merupakan bagian dari upaya penanganan permasalahan sosial ekonomi dampak pandemi covid-19," ujar Kepala BPDASHL WSS Idi Bantara (19/4).
Rehabilitasi hutan mangrove pada 2020 ini berhasil ditanam sebanyak 90.750 batang mangrove (termasuk sulaman) di areal seluas 25 hektare. Masyarakat yang ikut terlibat tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Rahayu Mandiri.
"Kami sangat berterima kasih dilibatkan langsung dalam upaya rehabilitasi mangrove ini, kami menjadi ikut aktif pada pemulihan lingkungan, disisi lain keterampilan kami dalam pembuatan bibit tanaman meningkat sehingga kami semakin sejahtera berdaya secara ekonomi," jelas Ketua KTH Rahayu Mandiri. BPDASHL WSS sendiri sejak 2017-2019 telah berupaya rehabilitasi hutan seluas total 170 hektare. Pada 2020 ini BPDASHL WSS bersama BTNWK merehabilitasi mangrove seluas 25 ha, mengajak masyarakat dengan anggaran sekitar 319 juta rupiah (ma).