Indonesia merupakan produsen sarang burung wallet terbesar di dunia (hampir 80 persen) Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Menurut data Biro...
Indonesia merupakan produsen sarang burung wallet terbesar di dunia (hampir 80 persen) |
Menurut Ketut, pada Januari 2020, volume ekspor SBW Indonesia mencapai 72,8 ton atau senilai Rp 407.261.414.000. Volume dan nilai ekspor ini meningkat pada Februari menjadi 97,6 ton, dengan nilai Rp 531.658.680.000. "Sementara pada Maret, berdasarkan data sementara BPS, volume ekspor SBW Indonesia meningkat ke angka 131,2 ton, dengan nilai ekspor Rp 639.086.625.000," tambahnya.
Sebelumnya disebutkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah mencanangkan peningkatan produksi dan gerakan ekspor tiga kali lipat (Gratieks) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pertanian nasional. Salah satu komoditas peternakan dengan potensi pasar yang besar adalah SBW. Di Indonesia, terdapat 18 provinsi penghasil SBW dengan potensi lebih dari 800 unit rumah walet per provinsinya, dan sebanyak 520 rumah walet yang telah diregistrasi di Kementerian Pertanian (Badan Karantina Pertanian).
“Indonesia merupakan produsen terbesar SBW dunia, dengan produksi mencapai 79,55% produksi SBW dunia. Untuk penjaminan keamanan produk, kita dorong semua unit usaha SBW memiliki Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV)," jelas Ketut. Ada 12 negara tujuan ekspor SBW yaitu China, Hongkong, Vietnam, Singapura, USA, Canada, Thailand, Australia, Malaysia, Jepang, Laos, Korea. Sedangkan pangsa pasar terbesar untuk ekspor sarang burung walet dari Indonesia adalah Hongkong.
Dirjen PKH juga menerangkan, salah satu upaya untuk meyakinkan pasar akan keamanan dan mutu sarang burung walet adalah dengan ikut sertanya Pemerintah dalam menjamin keamanan dan mutu SBW melalui Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) unit usaha. Kini, tercatat ada 65 unit usaha SBW yang memiliki NKV, dan Ditjen PKH terus mendorong agar produksi SBW dari unit usaha yang bersertifikat NKV (ma).