Rangkul Wartawan, Politeknik Pariwisata Lombok Sediiakan Media Centre

Menggandeng wartawan, Poltekpar Lombok ajak semua pihak manfaatkan potensi pariwisata NTB Praya ( Lombok Tengah ) - Sebagai perguruan t...

Menggandeng wartawan, Poltekpar Lombok ajak semua pihak manfaatkan potensi pariwisata NTB

Praya (Lombok Tengah) - Sebagai perguruan tinggi negeri pariwisata dibawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kemenparekraf yang berdiri sejak 2016, keberadaan Politeknik Pariwisata/Poltekpar Lombok terus menampakkan perannya yang strategis dalam menyediakan sumber daya manusia unggul.

Poltekpar Lombok yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, kini kawasan ini berkembang pesat karena disamping tersedia Bandara Internasional, juga ada wilayah yang ditetapkan Pemerintah sebagai destinasi pariwisata super prioritas, yaitu di Mandalika. Di sini pula akan ada sirkuit MotoGP yang akan beroperasi pada 2021. Jadi, Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai kawasan ekonomi khusus/KEK, bakal menjelma menjadi komplek industri pariwisata mewah dan komplit nantinya. Ini ditambah dengan prestasi Lombok sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia oleh Global Muslim Travel Index sejak 2015

Sebagai destinasi wisata super prioritas, NTB memikiki bandara berkelas internasional

Jadi, potensi itu semua telah menempatkan Poltekpar Lombok kian penting untuk dapat mengisi SDM unggul dari masyarakat Lombok sendiri. Artinya, kemajuan yang dicapai dari KEK Mandalika, harus dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Lombok. Ini yang melatarbelakangi Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Hamsu Hanafi MM, mengadakan acara Forum Kehumasan dengan awak media, Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah.

"Kita ingin mempererat hubungan komunikasi dengan media, untuk memajukan Pariwisata di Lombok. Kami akan sediakan Fasilitas Media Centre yang bisa dimanfaatkan para wartawan jika ingin menulis berita sambil santai minum kopi disini," ucap Hamsu. Di Poltekpar Lombok sendiri sebagai pendidikan vokasi, banyak hal bisa dipublikasikan. "Kita metode pendidikannya seminggu teori seminggu kemudian praktek. Nah wartawan bisa melihat bagaimana mahasiswa  di sini misalnya, belajar membuat dan menyajikan makanan sesungguhnya," jelas Hamsu (ma).

Foto: abri