Pohon Kacang Macadamia disamping bernilai tinggi juga ampuh untuk pulihkan hulu DAS Malang ( IndonesiaMandiri ) - Kementerian Lingkunga...
Pohon Kacang Macadamia disamping bernilai tinggi juga ampuh untuk pulihkan hulu DAS |
Malang (IndonesiaMandiri) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK melakukan langkah terpadu memulihkan sekitar 14 juta ha lahan kritis, yang tersebar di 17 ribu Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia. Perspektif pemulihan tak lagi hanya sekedar menanam pohon, namun meluas pada pemulihan lahan kritis di hulu DAS. Lahan kritis dipulihkan dengan meningkatkan produktivitas serta fungsi proteksi lewat kegiatan penanaman dan membuat bangunan konservasi tanah dan air seperti teras, DAM penahan, gully plug, embung serta mengembangkan usaha tani konservasi.
''Kami mengajak jajaran Pemda, swasta dan seluruh masyarakat bersama KLHK mengembangkan Kebun Bibit Desa (KBD). Pada musim hujan 2019-2020 ini KLHK akan membangun 1.000 KBD disamping 51 persemaian permanen yang sudah ada di seluruh Indonesia,'' kata Menteri LHK Siti Nurbaya saat membuka Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur (5/12).
Salah satu bibit yang dikembangkan adalah pohon Macadamia yang menghasilkan kacang termahal di dunia. KLHK telah mengembangkan tanaman Macadamia untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia. Tumbuhan ini dikenal karena bijinya dengan nama kacang Macadamia. Macadamia dapat ditanam di wilayah DAS Indonesia dengan ketinggian di atas 800 meter di atas permukaan laut, dan bisa memberikan manfaat pada masyarakat.
Macadamia diharapkan menjadi titik temu persoalan tenure, degradasi lahan, dan kebutuhan ekonomi rumah tangga masyarakat. Dengan menggunakan sistem agroforestry, Macadamia mampu meningkatkan fungsi hidrologis, pengendalian erosi, tahan terhadap kebakaran dan kekeringan.
"Satu pohon macadamia sekali panen bisa sampai 20-25 Kg. Dalam setahun bisa panen 3-4 kali. Pohon Macadamia pada usia 5-7 tahun sudah mulai berbuah. Pada usia 10 tahun, produksinya bisa dua kali lipat. Kalau satu petani punya 1 Hektare pohon Macadamia, itu gross margin-nya bisa lebih dari Rp1 miliar. Bibit Macadamia ini kami bagikan gratis kepada rakyat," jelas Menteri Siti (dh).