Permainan Gasing salah satu warisan budaya melayu yang masih dilestarikan Tanjungpinang ( IndonesiaMandiri ) - Bicara soal Riau, ada du...
Permainan Gasing salah satu warisan budaya melayu yang masih dilestarikan |
Tanjungpinang (IndonesiaMandiri) - Bicara soal Riau, ada dua wilayah yang kini dikenal. Pertama Riau daratan yang berada di Pekanbaru dan sekitarnya, serta Kepulauan Riau atau Kepri, yang lebih banyak tersebar diantara lautan. Nah, even wisata Festival Bahari Kepri 2019, mengacu pada Riau yang berada di kepulauan, menampilkan 14 kegiatan seni dan budaya bercorak khas melayu.
Inilah salah satu kekuatan Festival Bahari Kepri, yang resmi dibuka (5/11) dengan 14 kegiatan yang sarat dengan budaya Melayu hingga 10 November. “Festival Bahari Kepri 2019 menjadi media branding yang efektif. Dengan festival ini, destinasi Tanjungpinang semakin mendunia. Kami juga akan dorong destinasi Pulau Penyengat agar semakin populer. Destinasi ini luar biasa karena kental dengan nuansa budaya Melayu dan bahari,” ujar Plt Gubernur Kepri Isdianto.
Aneka tarian khas di Kepri cermin kentalnya kehadiran budaya melayu |
Pembukaan Festival Bahari Kepri digelar di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kepri. Para tamu disajikan atraksi Tari Sekapur Sirih, merupakan ‘ucapan’ selamat datang khas Melayu. Suasana pembukaan makin meriah dengan aksi Oji Liga Dangdut Indonesia. Wisatawan juga diperkenalkan dengan permainan tradisional Gasing dalam format lomba. Ada juga Pertunjukan Musik dan Tari Tradisional serta Lomba Drum Band tingkat SLTA dan STLTP se-Kepri.
“Kepri memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar. Ada banyak pulau dengan beragam karakternya. Lebih unik, di dalamnya juga hidup beragam budaya dan kearifan lokal yang menginspirasi. Festival ini tentu menjadi media terbaik untuk meramu warna bahari dan budaya tersebut,” puji Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenparekraf Esthy Reko Astuty.
Salah satu event bahari di festival ini adalah Festival Sungai Carang pada Sabtu (9/11). Festival ini berisi parade kapal hias yang berakhir di tepi laut Tanjungpinang. Meski demikian, festival tetap menyelipkan warna religi, dimana ada Tabligh Akbar: Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak heran, bila ingin melihat jejak budaya melayu, ada yang mengatakan, untuk menikmati jalannya Festival Bahari Kepri ini (lw/pn).