Para siswa sekolah pariwisata saat latihan tata hidang Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan se...
Para siswa sekolah pariwisata saat latihan tata hidang |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan sejumlah program untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang pariwisata. Program ini disinergikan dengan Kemendikbud/Kemendikti serta industri pariwisata sehingga para lulusan mudah terserap pasar di dalam maupun luar negeri.
“Program konkrit di antaranya One GM (General Manager) One SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai wujud sinergi Kemenpar dan Kemendikbud dengan industri pariwisata dalam mencetak para lulusan SMK Pariwisata mudah terserap oleh industri pariwisata,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Dra. Ni Wayan Giri Adyani, M.Sc., CHE saat membuka dan menjadi keynote speech pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Pariwisata di Grand Sahid Jaya, Jakarta (16/10).
Giri menegaskan, program menciptakan SDM unggul melalui pendidikan vokasi menjadi perhatian Presiden Jokowi dalam lima tahun ke depan. “Kemenpar telah mengimplementasikan program SDM unggul di bidang pariwisata yang dikenal dengan 3C yaitu Curriculum, Certification, dan Center of Excellence,” ucapnya.
Kemenpar, Kemdikbud dan Kemendikti sepakat persiapkan sdm unggul pariwisata |
Di kurikulum, upaya peningkatan SDM pariwisata mengacu standar global baik dari sisi lulusan, dosen, dan institusinya. Kurikulum internasional merujuk Tedqual Certification dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization). Sedangkan untuk sertifikasi lulusan SMK Pariwisata dan perguruan tinggi pariwisata harus 100 persen peroleh sertifikasi MRA-TP (Mutual Recognition Arrangement For Tourism Professional) agar mudah diterima di pasar tenaga kerja regional tingkat ASEAN. Bagi dosen dilakukan sertifikasi CHE (Certified of Hospitality Educator), sedangkan sertifikasi untuk institusi pendidikan pariwisata menggunakan Center for World University Ranking (CWUR) untuk program studi hospitality, leisure, serta sport dan tourism.
Kemenpar membawahi 6 Pergurunan Tinggi Negeri Pariwisata dan telah menetapkan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung sebagai center of excellence kuliner, STP Nusa Dua Bali untuk wisata budaya, Politeknik Pariwisata/Poltekpar Lombok untuk wisata halal, Poltekpar Makassar untuk wisata maritim, Poltekpar Palembang untuk wisata olahraga, dan Poltekpar Medan sebagai center of excellence wisata geopark Danau Toba (ma/pn).