Perangi sampah laut salah satu tugas besar Kemenko Kemaritiman Jakarta ( IndonesiaMandiri ) -Sejak 23 September 1963, kita sudah menge...
Perangi sampah laut salah satu tugas besar Kemenko Kemaritiman |
Kini, Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan berusaha keras wujudkan
dua keinginan besar presiden kita diatas, agar generasi muda lebih peduli pada kehidupan laut. "Cintailah laut, jangan belakangi laut," Luhut ingatkan kaum muda masa kini. Banyak hal sudah dan terus dilakukan oleh Kemenko Kemaritiman guna memajukan segala potensi yang ada dan terkait dengan laut nusantara. Termasuk program lainnya bersaman kementerian teknis yang berada dibawahnya: Perhubungan, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan serta Energi dan Sumber Daya Mineral.
Program seperti Poros Maritim Dunia, Tol Laut, adalah salah satu yang paling sering didengungkan Presiden dan
dilaksankan di lapangan oleh Kemenko Kemaritiman. "Tapi yang saya belum puas adalah program tol laut. Karena menurut hemat saya belum seperti yang kita harapkan," aku Luhut jujur. Mengapa? Karena program tol laut miliki misi strategis, mengurangi disparitas harga bahan pokok dan penting di Pulau Jawa atau Indonesia bagian barat dengan pulau-pulau lain di bagian timur memakai subsidi pemerintah.
“Program ini awalnya yang mengoperatori baru satu orang, memang sekarang kita mau bikin dua atau tigalah sehingga ada yang mengkompetitori," ungkap Luhut. Artinya, Luhut ingin pemainnya lebih banyak sehingga upaya mengurangi kesenjangan harga bisa cepat teratasi.
Salah satu program Kemenko Kemaritiman yang harus terus digenjot soal Tol Laut |
Di 2018, Kemenko Bidang Kemaritiman inisiaai terbentuknya Forum Archipelagic and Island States (AIS) beranggotakan 21 negara di Asia Pasifik. Lalu membentuk Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN), sebagai Jejaring virtual networking berbasis web untuk hilirisasi produk turunan rumput laut bersama dengan para penemu dan berbagai pemangku kepentingan.
Lainnya, melakukan koordinasi pada ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi dan kebijakan penentuan harga garam, kebijakan program kendaraan bermotor listrik, percepatan penanganan pencemaran Sungai Citarum, penanaman kurikulum kemaritiman, upaya pembersihan sampah laut, pariwisata, serta pembenahan mangrove (ma).
Foto: abri