Posisi strategis Sulut membuat Bakamla RI prakarsai pemanfaatan lautnya Manado ( IndonesiaMandiri ) - Perwakilan dari berbagai instans...
Posisi strategis Sulut membuat Bakamla RI prakarsai pemanfaatan lautnya |
Manado (IndonesiaMandiri) - Perwakilan dari berbagai instansi menandatangani komitmen bersama Forum Kerja Sama Keamanan dan Keselamatan Laut (Kamlamla) di Sulawesi Utara. Kesepakatan itu berlangsung pada sesi terakhir Rapat Koordinasi Pembentukan Forum Kerja Sama Kamlamla digelar Direktorat Kerja Sama Bakamla RI di Manado, Sulut (26/9).
Bakamla RI mengajak seluruh pemangku kepentingan di laut dan pemerintah daerah menyamakan persepsi, pola pikir, sikap dan tindak, dalam mengatasi permasalahan secara bersama demi terciptanya rasa aman dan nyaman di laut. Ajakan itu diserukan Plh. Direktur Kerja Sama Kolonel Bakamla Salim saat mewakili Kepala Bakamla RI.
Dikatakannya, dengan kian pentingnya peran laut bagi kehidupan, maka pengaturan tata pemerintahan di laut menuntut suatu sistem yang dapat menjaga dan mengamankan sumber daya yang tersedia, termasuk proses penegakan hukumnya. Sesuai peraturan perundang-undangan, kewenangan penegakan hukum di laut tersebar ke beberapa Kementerian/Lembaga yang diberikan mandat, dimana seringkali terjadi tumpang tindih di lapangan. Undang-Undang 32/2014 tentang Kelautan mengamanatkan untuk melakukan sinergitas tugas dan fungsi para penegak hukum di wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia.
Gubernur Sulut diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edison Humiang menegaskan, Geoposisi Sulut yang berhadapan langsung dengan lautan Pasifik menempatkannya dekat dengan negara-negara dalam kerja sama ekonomi Asia Tenggara (AFTA) dan Asia Pasific ( APEC). Posisi Sulut relatif lebih dekat dengan negara dan kota-kota besar pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Pasifik jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya atau Makasar.
Salah satu arah pembangunan yang sedang berjalan yaitu bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Filipina membuka jalur pelayaran Rol on Rol off (Ro-Ro) Davao-General Santos-Bitung, serta mengaktualisasikan upaya realisasi beberapa program prioritas dan proyek strategis nasional, diantaranya yaitu pengembangan Pelabuhan Bitung (ma).