Hasil riset lingkungan hidup perlu disosialisasikan ke masyarakat Serpong/Banten ( IndonesiaMandiri ) - Kementerian Lingkungan Hidup d...
Hasil riset lingkungan hidup perlu disosialisasikan ke masyarakat |
Menurut Kepala BLI Agus Justianto, “tingginy dinamika persoalan LHK dan terbatasnya sumberdaya, maka peran IPTEK tidak lagi cukup memproduksi dan reproduksi pengetahuan, namun harus diimbangi oleh co-produksi pengetahuan. Langkahnya yaitu mempromosikan dan mengkampanyekan, membangun jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), memperluas jaringan kerja, serta masuk dalam area kerja virtual.” Ini seiring dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke-74, SDM Unggul, Indonesia Maju, BLI KLHK terus mempersiapkan SDM yang terampil dan handal. Terlebih lagi menghadapi era Industri 4.0 dimana sangat diperlukan keilmuan yang kompleks atau multi disiplin SDM dari seluruh komponen, khususnya para peneliti.
Agus menimbang peran Litbang tak cukup lagi bergerak dalam pelayanan publik, namun diperluas dengan agenda-agenda komersialisasi dan bisnis litbang. BLI juga menginisiasi industri pengetahuan. Pemasaran (marketing) bergerak dari pemasaran secara fisik, diperkuat secara digital. Kapasitas SDM diperkaya dengan inisiatif-inisiatif wirausaha. Selain itu, dengan keterbatasan sumberdaya baik pembiayaan dan SDM, Agus Justianto menilai perlu menyusun brand (ikon/unggulan) guna memberi label dan identitas bagi pembangun pengetahuan, sehingga inisiatif dan energi lebih fokus untuk dipromosikan.
Festival Riset Hutan Tropis dan Lingkungan Hidup (Tropical Forestry and Environment Research) mengusung tema Powering Knowledge and Science for Forest, Environment, and People. Acara ini sekaligus peringati 106 tahun Badan Litbang dan Inovasi yang lahir 16 Mei 1913, dan perayaan ke-26 Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) yang berdiri pada 12 Agustus 1993.
Festival diikuti dengan eksibisi iptek dan inovasi serta 5 side events bertema: Timbel dan Merkuri di sekitar kita oleh P3KLL, IPTEK dan Inovasi Pengolahan Hasil Hutan oleh P3HH, Peran IPTEK dan Inovasi LHK oleh Biro Humas, Pengelolaan Gambut Tropis Berkelanjutan dan Aksi Kolaborasinya oleh P3HH serta Implementasi REDD+ Pembelajaran dari Kaltim oleh P3SEKPI dan Pemda Kaltim (dh).