Kuliner Aceh jadi daya tarik besar bagi wisatawan Banda Aceh ( IndonesiaMandiri ) - Provinsi Aceh membuktikan bahwa daerahnya miliki k...
Kuliner Aceh jadi daya tarik besar bagi wisatawan |
Banda Aceh (IndonesiaMandiri) - Provinsi Aceh membuktikan bahwa daerahnya miliki keragaman kuliner sebagai daya tarik wisata selain keindahan alam dan budayanya. “Kuliner Aceh merupakan suatu proses rangkaian dari hulu ke hilir. Sebab, komersialisasinya bisa dimulai dari wisata agrikultur, organik, pendidikan, sejarah, sampai wisata membuat makanan,” ucap Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti saat gelaran Aceh Culinary Festival/ACF di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh (5/7).
Dalam dunia pariwisata selama ini, sektor kuliner sumbang sekitar 30-40 persen pendapatan. Ekonomi kreatif berkontribusi sebesar 7,38 persen terhadap perekonomian nasional dengan total PDB sekitar Rp852,24 triliun, dari total kontribusi tersebut subsektor kuliner menyumbang 41,69 persen. “Kalau kuliner dibina dengan baik, semua aspek akan tersentuh. UMKM tersentuh, pariwisata, budaya juga tersentuh. Sangat luas pengaruhnya. Apalagi sektor perekonomian," jelas Esthy.
Add caption |
"Bahkan hingga di Indonesia bagian timur pun, mie Aceh disukai masyarakat luas. Kopi Gayo yang telah mendunia. Itu semua menjadi bagian budaya dan tradisi Aceh. Sebuah identitas yang harus dimaksimalkan untuk mendukung pariwisata," ungkap Helvizar. Helvizar mengatakan, gelaran ACF kali ini begitu meriah, tercatat selama tiga hari pelaksanaan, ACF dikunjungi lebih dari 62 ribu orang.
“Saat ini perputaran uang sudah mencapai Rp4,1 miliar dengan penjualan tertinggi tenant Rp70 juta dan penjualan terendah tenant Rp3,5 juta selama pelaksanaan acara,” katanya. Sementara itu menurut pakar kuliner Chef William Wongso yang juga hadir dalam ACF 2019, “membicarakan kuliner Aceh itu selalu menyenangkan. Karena sangat kuat cita rasa yang dihadirkannya. Ada asam, gurih, dan pedas. Belum lagi kekuatan rempahnya yang sangat luar biasa. Ragam olahannya banyak. Ini menjadi keunggulan tersendiri dari kuliner Aceh” (pn/ma).
Foto: Dok. Kemenpar