KRI-Spica Pushidrosal siap jalani tugas di ALKI I Jakarta (IndonesiaMandiri) - Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,...
KRI-Spica Pushidrosal siap jalani tugas di ALKI I |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia senantiasa perbarui data di berbaga perairan yang ada. Ini salah satu tugas pokok yang dilakukan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), seperti baru saja mengerahkan KRI Spica-934 jalani survei hidro-oseanografi di Alur Laut Kepulauan Indonesia/ALKI I area Selat Karimata.
Kapal jenis Bantu Hidro Oseanografi (BHO) milik TNI AL buatan OCEA, Les Sables-d'Olonne Perancis, selama 60 hari akan survei guna memutakhirkan data di perairan tersebut untuk menjamin keselamatan bernavigasi di sepanjang ALKI I
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksda Harjo Susmoro menjelaskan, ALKI merupakan wilayah perairan di dalam teritorial Indonesia yang memerlukan perhatian, karena jalur yang direkomendasikan oleh pemerintah Indonesia bagi perlintasan kapal dalam pelayaran di wilayah kedaulatan NKRI (29/4). Jalur tersebut bukan merupakan laut bebas dan tidak mengurangi hak kedaulatan negara kepulauan Republik Indonesia atas wilayah laut dan udaranya. Rekomendasi ALKI tersebut telah mendapat persetujuan dari International Maritim Organization (IMO) pada 19 Mei 1998.
“Konsekuensinya adalah pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk mengatur dan menjaga keamanan baik keamanan kapal maupun keamanan dalam mendukung keselamatan bernavigasi di sepanjang jalur ALKI,” ucap Kapushidrosal. Kehadiran KRI Spica-934 untuk operasi survei Hidro-oseanografi guna memutakhirkan data ALKI I segmen 2 area Selat Karimata, salah satu jalur lintas laut Internasional menghubungkan antara Laut Natuna Utara dengan Samudera Hindia (ma).