Kemenko Maritim, KLHK&Kemhub ajak masyarakat peduli kelola sampah Jakarta (IndonesiaMandiri) - Memanfaatkan momentum aharo Bebas ...
Kemenko Maritim, KLHK&Kemhub ajak masyarakat peduli kelola sampah |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Memanfaatkan momentum aharo Bebas Kendaraan ata Car Free Day/CFD di Bundaran HI, Jakarta, diluncurkan Gerakan Indonesia Bersih dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan yang mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan sosialisasi di CFD, diharapkan bisa tularkan kepedulian kepada masyarakat peduli kelola sampah.
Acara ini merupakan upaya kampanye aksi bersih atau peduli sampah digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pelaksana teknis hariannya, dan diluncurkan pertama kalinya kepada publik sebagai seruan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar bersama lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian mereka dengan baik.
“Gerakan Indonesia Bersih ini adalah gerakan kita bersama, tidak bisa kita pungkiri bahwa adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga Indonesia bersih. Apalagi program pengelolaan sampah menjadi program pemerintah yang sangat penting yang harus dilakukan secara terpadu oleh semua pihak, selain itu yang penting adalah pengelolaan sampah harus memiliki manfaat ekonomi dan lingkungan serta harus dapat mengubah perilaku masyarakat,” ajak Menko Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan (28/4).
Sedangkan Laksmi Wijayanti, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam KLHK mengatakan, budaya bersih-bersih itu sebenarnya budaya Indonesia sejak dahulu, namun dilalaikan. Menurut Laksmi, gerakan ini merupakan bagian dari revolusi mental, jadi bukan hanya mengurangi sampah tapi menangani atau mengelola sampah. KLHK telah fasilitasi berbagai pemangku kepentingan melakukan inisiatifnya, seperti bank sampah di masyarakat. Gerakan ini harus dari kesadaran pemangku kepentingan. Target secara nasional, KLHK menyasar lokasi strategis seperti pesisir laut, dimana menjadi wilayah tumpukan sampah yang mencemari bukan hanya kawasan perairan, tapi kawasan daratan yang berbatasan dengan perairan (dh).