Kebinekaan budaya Indonesia miliki daya tarik dunia Jakarta (IndonesiaMandiri) - Indonesia masuk peringkat keenam negara terindah di d...
 |
| Kebinekaan budaya Indonesia miliki daya tarik dunia |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Indonesia masuk peringkat keenam negara terindah di dunia versi penerbit ternama Inggris "Rough Guides" yang melakukan jajak pendapat kepada netizen dari berbagai negara di dunia. Rough Guides yang berpusat di London, Inggris, menyusun daftar 20 negeri terindah di dunia dari hasil jajak pendapat pengguna internet secara global dan menempatkan Indonesia pada posisi keenam di bawah Afrika Selatan, Italia, Selandia Baru, Kanada, dan Skotlandia yang berada di urutan pertama.
Indonesia melampaui negara-negara di Benua Asia lainnya seperti India berada di peringkat ke-13 dan Vietnam di peringkat ke-20. Melalui www.roughguides.com, penyedia guidebook yang berdiri sejak 1982 itu membuat rekomendasi tentang negeri indah yang patut dikunjungi.
Indonesia dianggap memiliki daya tarik tinggi sebagai negeri dengan suasana perdesaan, ketenangan pulau-pulau terpencil, hingga puncak gunung yang menjulang. Dari poling pembacanya, Indonesia dianggap sangat menarik karena memiliki 17.508 pulau membentang dari barat ke timur serta memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa.
 |
| Polling netizen dunia pilih Indonesia negeri indah |
Tidak hanya itu, adat istiadat, kuliner, dan lebih dari 500 bahasa daerah juga menjadi daya tarik lain bagi Indonesia. Pesona Bali dan Lombok sebagai daya tarik alam dan budaya juga menjadi salah satu magnet lainnya. Bali dikenal karena kuilnya dan titik selancar kelas dunia, sedangkan Lombok karena pesona pantainya. Di utara ada Kalimantan yang menawarkan kesempatan untuk melihat satwa liar orang utan di habitat aslinya.
"Posisi ini sangat membanggakan bagi Indonesia, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa tak ada negeri yang kaya dengan beraneka ragam pemandangan alam yang indah dan keragaman budaya yang memesona selain di sini," tanggap Menteri Pariwisata Arief Yahya (pn/ma).
Foto: Dok.Biro Komblik Kemenpar
