Sorong/Papua Barat (IndonesiaMandiri) - Perairan Selat Sele sebagai lokasi pembangunan fasilitas pelabuhan Komando Armada III di Sorong, k...
Sorong/Papua Barat (IndonesiaMandiri) - Perairan Selat Sele sebagai lokasi pembangunan fasilitas pelabuhan Komando Armada III di Sorong, kedepan akan menjadi salah satu wilayah penting di barat Papua. Karena akan dimana banyak pelabuhan-pelabuhan laut dibangun di wilayah ini seperti pelabuhan umum di Kota Sorong sampai dengan pelabuhan khusus Pertamina Kasim di ujung selatan Selat Sele. Disamping itu, kawasan ini sumber daya alamnya juga sangat melimpah.
Selat Sele merupakan perairan yang cukup terlindung dari pengaruh angin dan ombak yang ekstrim, karena terdapat Pulau Salawati dibagian baratnya. Ketersediaan alur pelayaran pada selat inipun sudah tersedia dengan baik, akan tetapi terdapat beberapa bagian perairan yang membutuhkan investigasi pada kedangkalan yang cukup membahayakan navigasi, sehingga sangat dibutuhkan survei hidro – oseanografi untuk update data kedalaman hingga pembuatan peta laut.
Dengan adanya peta laut yang terdapat rekomendasi alur pelayaran dan rambu navigasi pelayaran yang jelas, maka kapal – kapal khususnya KRI milik TNI AL yang akan masuk ke pelabuhan dapat terjamin navigasi dan keamanan pelayannya. Survei hidro-oseanografi Selat Sele, Sawati, Sorong, ditujukan untuk melengakapi pembangunan Komando Armada III Sorong, Papua dan mendukung perencanaan strategis TNI AL dalam rangka memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan di Indonesia bagian Timur.
Tim survei Pusat Hidrografi dan Oceanografi TNI AL/Pushidrosal, sejak 25 Juli hingga 13 September 2018 dengan Komandan Tim Mayor Laut (P) Farid Muldiyatno didukung delapan personel telah melaksanakan survei dan pemetaan (surta) hidros untuk menentukan alur menuju dermaga Koarmada III di Perairan Katapop dan pembangunan patok Benchmark (BM) yang digunakan sebagai titik referensi horisontal dan vertikal dalam pembangunan markas Komando Armada III dan Pasmar III Sorong.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pengambilan data kedalaman menggunakan Multibeam echosounder Teledyne Reason T50P, positioning geodetik menggunakan GPS trimble R.9, pengamatan pasang surut menggunakan tide master, pengamatan meteorologi menggunakan MAWS (Marine Automatic Weather System) tipe Davis. Kegiatan geografi maritim dilaksanakan dengan wawancara langsung kepada pemerintah dan masyarakat setempat, tim survei juga mengumpulkan contoh dasar sedimen dan sedimen transport guna analisa proses sedimentasi area survei.
Hasil survei pada lokasi rencana pembangunan faslabuh Armada III pada saat kegiatan pemeruman ditemukan kedangkalan di depan rencana pembangunan dermaga dan telah disampaikan langsung kepada Kasal pada saat kunjungan kerja ke Koarmada III Sorong (15/9). Secara umum pelaksanaan kegiatan survei dapat dilaksanakan dengan baik, dimana kegiatan-kegiatan operasional survei yang dilaksanakan maupun kegiatan pembinaan personel dapat dilaksanakan dengan lancar tampa ada hambatan yang berarti (dn/ab).
Foto: Dok. Pushidrosal
Selat Sele merupakan perairan yang cukup terlindung dari pengaruh angin dan ombak yang ekstrim, karena terdapat Pulau Salawati dibagian baratnya. Ketersediaan alur pelayaran pada selat inipun sudah tersedia dengan baik, akan tetapi terdapat beberapa bagian perairan yang membutuhkan investigasi pada kedangkalan yang cukup membahayakan navigasi, sehingga sangat dibutuhkan survei hidro – oseanografi untuk update data kedalaman hingga pembuatan peta laut.
Dengan adanya peta laut yang terdapat rekomendasi alur pelayaran dan rambu navigasi pelayaran yang jelas, maka kapal – kapal khususnya KRI milik TNI AL yang akan masuk ke pelabuhan dapat terjamin navigasi dan keamanan pelayannya. Survei hidro-oseanografi Selat Sele, Sawati, Sorong, ditujukan untuk melengakapi pembangunan Komando Armada III Sorong, Papua dan mendukung perencanaan strategis TNI AL dalam rangka memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan di Indonesia bagian Timur.
Tim survei Pusat Hidrografi dan Oceanografi TNI AL/Pushidrosal, sejak 25 Juli hingga 13 September 2018 dengan Komandan Tim Mayor Laut (P) Farid Muldiyatno didukung delapan personel telah melaksanakan survei dan pemetaan (surta) hidros untuk menentukan alur menuju dermaga Koarmada III di Perairan Katapop dan pembangunan patok Benchmark (BM) yang digunakan sebagai titik referensi horisontal dan vertikal dalam pembangunan markas Komando Armada III dan Pasmar III Sorong.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pengambilan data kedalaman menggunakan Multibeam echosounder Teledyne Reason T50P, positioning geodetik menggunakan GPS trimble R.9, pengamatan pasang surut menggunakan tide master, pengamatan meteorologi menggunakan MAWS (Marine Automatic Weather System) tipe Davis. Kegiatan geografi maritim dilaksanakan dengan wawancara langsung kepada pemerintah dan masyarakat setempat, tim survei juga mengumpulkan contoh dasar sedimen dan sedimen transport guna analisa proses sedimentasi area survei.
Hasil survei pada lokasi rencana pembangunan faslabuh Armada III pada saat kegiatan pemeruman ditemukan kedangkalan di depan rencana pembangunan dermaga dan telah disampaikan langsung kepada Kasal pada saat kunjungan kerja ke Koarmada III Sorong (15/9). Secara umum pelaksanaan kegiatan survei dapat dilaksanakan dengan baik, dimana kegiatan-kegiatan operasional survei yang dilaksanakan maupun kegiatan pembinaan personel dapat dilaksanakan dengan lancar tampa ada hambatan yang berarti (dn/ab).
Foto: Dok. Pushidrosal