Jakarta (IndonesiaMandiri) - Komando Lintas Laut Militer/Kolinlamil kembali memberangkatan kapal perangnya yang berada di jajaran Satuan...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Komando Lintas Laut Militer/Kolinlamil kembali memberangkatan kapal perangnya yang berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, mendukung Satgas Zeni TNI AD yang tergabung dalam Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB).
KRI Teluk Parigi 539 yang berjenis Angkut Tank Frosh (ATF) buatan Jerman ini berangkat menuju Lombok (11/8).
KRI Teluk Parigi 539 dengan Komandan Mayor Laut (P) Tri Hidayat, S.Sos. akan mendukung pergeseran personel dan material Satgas bencana gempa di Lombok.
Turut diberangkatkan 90 prajurit Yonzikon 13/Karya Etmaka Resimen Zeni Konstruksi Direktorat Zeni TNI AD. Material yang akan dibawa diantaranya dua Truk tangki BBM, satu truj tangki air, lima unit NPS dan lima sepeda motor.
Sedangkan Angkutan Berat Zeni (Angberzi) membawa tujuh unit dump truck 5 ton, satu unit selfloader dan dua unit alat pemindah tanah. Sedangkan dari alat berat Zeni (Alberzi), dibawa tiga unit backhoe loader, lima unit exca PC 70, satu unit forklift, dan satu set Hammers/breaker. Selain itu juga sembilan unit alat penyediaan air (waterpump dan RO) dan delapan alat penyediaan listrik (genset 10 dan 5 KVA). Juga alat perkakas Zeni, alat komunikasi, dan alat pasukan berupa tenda, kompor, hingga meja dan kursi.
KRI Teluk Parigi (539) merupakan kesembilan dari kapal perang jenis pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. KRI Teluk Parigi memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot. Diawaki oleh maksimal 42 pelaut dan mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.
KRI Teluk Parigi bukanlah termasuk armada tempur maupun pemukul. Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Parigi hanya dibekali senjata pertahanan diri berupa, satu kanon laras ganda kaliber 37 mm Model 1939, satu Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara dan 2 kanon laras ganda kaliber 25 mm (lw).
Foto: Dispen Kolinlamil