Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Nusa Tenggara Timur meluncurkan Top 4 Calendar of Event Nusa Tenggara...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Nusa Tenggara Timur meluncurkan Top 4 Calendar of Event Nusa Tenggara Timur 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta (7/6). Launching ini menampilkan 24 _event_ sepanjang 2018 di mana emopat di antaranya masuk ke dalam Top 100 Wonderful Indonesia Calendar of Event, yaitu Festival Komodo (5-10 Maret 2018), Parade Sandalwood dan Tenun Ikat Sumba (5-12 Juli 2018), Festival Likurai Timor (24-28 Juli 2018), dan Tour De Flores (1-7 November 2018).
Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam _launching_ ini, menyampaikan pujian kepada keindahan alam, kekayaan kesenian budaya dan sejarah yang dimiliki NTT hingga mampu menarik banyak kunjungan wisman. Menpar Arief juga menyetujui ditetapkannya Festival Kebangsaan di Ende untuk masuk dalam bagian Calendar of Event (CoE).
“Tahun depan saya setuju ada Festival Kebangsaan pada 1 Juni di Ende, jadi mohon dibuat dengan bagus. Kalau dari sisi _fashion_, tenun NTT yang terbaik di Indonesia. Kalau ada yang pernah datang ke Ende pasti akan terenyuh membayangkan Bung Karno merumuskan Pancasila di sana,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya juga menargetkan beberapa penambahan infrastuktur dan mendorong pemerintah daerah NTT untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan amenitas. Apalagi Labuan Bajo di NTT juga ditetapkan sebagai salah satu dari empat Destinasi Super Prioritas dan destinasi kunjungan IMF-WB pada Oktober 2018.
“Kita punya 10 destinasi prioritas, populer disebut “Bali Baru” dan NTT menyebut dirinya sebagai New Tourism Territory. Dari 10 Bali baru itu, Presiden menetapkan super prioritas, ada empat yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Mohon para tokoh (di NTT) manfaatkan dengan baik, jangan sampai Pemda atau Bupati cuek akan hal ini,” tegas Menpar.
Menpar Arief juga menyampaikan Target 2018 Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Labuan Bajo yang meliputi pembangunan pedestrian di Jalan Soekarno Hatta, pembangunan Pusat Wisata Kuliner Kampung Ujung, pembangunan RTH di Kampung Air (ex Sail Komodo), pembangunan jembatan penghubung Kampung Air dengan Bukit Pramuka, pemasangan 20 titik mooring buoy di Taman Nasional Komodo.
Untuk aksesibilitas, Menpar Arief mengatakan, syarat utama menjadi destinasi internasional itu harus memiliki Bandara Internasional. Tahun 2018 diharapkan fasilitas dasar untuk Bandara Internasional sudah siap meliputi fasilitas navigasi, perkerasan runway, dan perbaikan apron. Diharapkan di 2019 ada penerbangan internasional di NTT sehingga tentunya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman (fm).
Foto: Dok.Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam _launching_ ini, menyampaikan pujian kepada keindahan alam, kekayaan kesenian budaya dan sejarah yang dimiliki NTT hingga mampu menarik banyak kunjungan wisman. Menpar Arief juga menyetujui ditetapkannya Festival Kebangsaan di Ende untuk masuk dalam bagian Calendar of Event (CoE).
“Tahun depan saya setuju ada Festival Kebangsaan pada 1 Juni di Ende, jadi mohon dibuat dengan bagus. Kalau dari sisi _fashion_, tenun NTT yang terbaik di Indonesia. Kalau ada yang pernah datang ke Ende pasti akan terenyuh membayangkan Bung Karno merumuskan Pancasila di sana,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya juga menargetkan beberapa penambahan infrastuktur dan mendorong pemerintah daerah NTT untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan amenitas. Apalagi Labuan Bajo di NTT juga ditetapkan sebagai salah satu dari empat Destinasi Super Prioritas dan destinasi kunjungan IMF-WB pada Oktober 2018.
“Kita punya 10 destinasi prioritas, populer disebut “Bali Baru” dan NTT menyebut dirinya sebagai New Tourism Territory. Dari 10 Bali baru itu, Presiden menetapkan super prioritas, ada empat yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Mohon para tokoh (di NTT) manfaatkan dengan baik, jangan sampai Pemda atau Bupati cuek akan hal ini,” tegas Menpar.
Menpar Arief juga menyampaikan Target 2018 Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Labuan Bajo yang meliputi pembangunan pedestrian di Jalan Soekarno Hatta, pembangunan Pusat Wisata Kuliner Kampung Ujung, pembangunan RTH di Kampung Air (ex Sail Komodo), pembangunan jembatan penghubung Kampung Air dengan Bukit Pramuka, pemasangan 20 titik mooring buoy di Taman Nasional Komodo.
Untuk aksesibilitas, Menpar Arief mengatakan, syarat utama menjadi destinasi internasional itu harus memiliki Bandara Internasional. Tahun 2018 diharapkan fasilitas dasar untuk Bandara Internasional sudah siap meliputi fasilitas navigasi, perkerasan runway, dan perbaikan apron. Diharapkan di 2019 ada penerbangan internasional di NTT sehingga tentunya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman (fm).
Foto: Dok.Kemenpar