Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Leonardo DRS mendapat kontrak dari pihak Angkatan Darat Amerika Serikat untuk membuat sejumlah kecil sistem s...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Leonardo DRS mendapat kontrak dari pihak Angkatan Darat Amerika Serikat untuk membuat sejumlah kecil sistem senjata untuk dipasang di kendaraan guna menghadapi drone.
Kemampuan dari sistem yang disebut sebagai “Mobile Low, Slow Unmanned Aerial Vehicle Integrated Defense Systems” atau MLIDS, mulai diuji pada Mei ini di medan uji Yuma, Arizona. Kontrak yang diperoleh oleh DRS mencapai US $42 juta.
MLIDS merupakan sebuah sistem sekumpulan perangkat sensor yang berlainnan dan metode senjata yang di integrasikan oleh pihak DRS untuk memenuhi tuntutan misi kontra-drone. Dipasang pada sebuah kubah diatas kendaraan taktis ringan yang memiliki sistem perlindungan yang prima atau MATV (Mine resistance Ambush-protected Tacktical Vehicle).
Saat ini ada dua kendaraan yang dipersiapkan. MATV yang pertama akan dipasangi sistem elektro-optik infra merah, peralatan pengintai dan Battlefield Reconnaissance Equipment – sehingga kendaraan mampu mengidentifikasi dan menjejaki arah terbangnya drone. Termasuk drone dengan kemampuan EWS (electronic warfare system) jammer.
MATV kedua dilengkapi MLIDS yang sedikit berbeda. Selain kamera, juga dipasangi radar yang dapat mendeteksi dan menjejaki arah terbang drone. Dan juga dilengkapi dengan berbagai system senjata berkemampuan kinetic untuk menghancurkan drone, misalkan kubah dengan senjata kaliber 50/12,7 mm (mah).
Foto: Istimewa