Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Dunia kedirgantaraan bakal digegerkan dengan kemunculan pesawat tempur canggih dari negeri Rusia. Ini hasil p...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Dunia kedirgantaraan bakal digegerkan dengan kemunculan pesawat tempur canggih dari negeri Rusia. Ini hasil pengembangan untuk jenis pesawat tempur multi-peran generasi kelima di akhir 1990an melalui program Perspective Aviation Complex of Frontline Aviation (atau disingkat dalam abservasi Rusia sebagai PAK FA). Tujuan pengembangan pesawat tempur baru tersebut antara lain untuk mengganti armada pesawat yang ada, antara lain Sukhoi Su-27 dan Mikoyan MiG-31 Interceptor.
Pengembangan pesawat tempur yang baru ini tak lepas juga dari berbagai kajian perkembangan kedirgantaraan militer di berbagai belahan dunia lainnya, yang mau tidak mau juga harus di imbangi. Pengambangan T-50 dilakukan oleh Sukhoi Design Bureau, yang diawali dengan program I-21 pesawat tempur generasi baru, setelah memenangi tender di 2002. Sementara pembuatan percontohannya dilakukan oleh Gagarin Aviation Enterprise yang berkedudukan di Komsomolsk-on-Amur.
Pada 2009 dibuat dua prototype untuk ground test yaitu T-50- KPO dan T-50-KNS. Setahun berikutnya T-50 pertama mengudara di langit Komsomolsk-on-Amur, yang di terbangkan oleh pilot uji Sukhoi Design Bureau, Sergei Bogdan. Lalu T-50 ditinjau langsung oleh Vladimir Putin pada 17 Juni 2010.
Setelah diterbangkannya pesawat kedua pada 3 Maret 2011, pesawat generasi kelima ini dipertontonkan ke publik pada 17 Agustus 2011 dalam pameran kedirgantaraan MASK-2011 di Zhukovsky, diluar kota Moscow. Dan dalam event kedirgantaraan yang sama (2013), diterbangkan pesawat produksi yang ketiga. Dan 2015, mockup T-50 dipajang di stand United Aircraft Corporation pada pameran kedirgantaraan Le Bourget di Perancis. Selanjutnya antara 2017-2019 T-50 memasuki tahap produksi.
Keistimewaan
Sebagaimana diperlihatkan pada pesawat tempur Sukhoi generasi sebelumnya, dimana kelincahan manuver dengan dukungan rancang bangun aerodinamik dan kemampuan mesinnya. T-50 memiliki kemampuan manuver yang lebih sempurna dari generasi sebelumnya. Dan dikatakan bahwa pesawat ini sulit di deteksi karena penandaan pada radar yang sangat rendah maupun pendeteksian atas panas. Hal tersebut tidak lepas dari hasil pengembangan teknologi stealth yang sangat berhasil, baik mengurangi emisi panas mesin maupun pengurangan tingkat kebisingan mesin.
Menurut pihak Sukhoi Design Bureau, Radar Cross-Section (RCS) T-50 diperkirakan pada sekitar 0,3 - 0,4 m2, sementara, menurut beberapa analis Barat diperkirakan hanya sekitar 0,1 m2. Namun data sebenarnya masih dirahasiakan. Sebagai perbandingan, RCS Sukhoi Su-27 adalah lebih dari 10 m2. Kerangka badan (fuselage) pesawat sekitar 70 persen menggunakan bahan komposit yang kuat. Diantaranya carbon fiber reinforced polymer.
T-50 dilengkapi dengan sistem radar baru dengan active phased antenna array yang lebih canggih dari versi sebelumnya. Sehinga pendeteksian target dapat lebih jauh lagi, dan dapat mendeteksi satu terget, grup target atau beberapa terget secara simultan (di klaim dapat mendeteksi lebih dari 60 target dan menjejaki 16 target), dengan jarak deteksi target lebih dari 400 km. Selain itu dilengkapi juga dengan perangkat komunikasi dan electronic countermeasures.
Pesawat ini dirancang dengan jangkauan bidang sasaran yang lebih luas, baik untuk sasaran di laut, darat maupun udara. Mampu melesat diudara dengan kecepatan supersonic tanpa menggunakan afterburner. Pendukung kerja pilot dilengkapi dengan sistem komputer yang canggih yang disebut sebagai electronic second pilot.
T-50 dirancang untuk diawaki oleh seorang pilot dengan bobot antara 45-110 kg. Pilot akan menggunakan G-suit dari generasi terbaru, sesuai dengan karakteristik penampilan yang tinggi dari T-50.
Persenjataan
Masih belum diungkap apa saja senjata andalan yang dapat dibawa oleh T-50, namun beberapa pengamat pesawat tempur mengatakan bahwa T-50 dapat dipersenjatai dengan 7 hingga 14 jenis misil, dan kanon 30mm type 9-A1-4071K yang dalam sekali tetbang membawa 150 butir amunisi. Atau kanon NNPU-50 yang mampu menghancurkan target lapis baja moderen. Diperkirakan juga akan dilengkapi misil udara-ke-udara jarak pensek R-73/RVV-MD yang dapat memukul target pada jarak antara 0,02-20 km.
Rudal udara-ke-udara jarak menengah K-77-1/RVV-AE/SD dengan jarak efektif 0,02-25 km. atau rudal udara-ke-udara jarak jauh K-37M/RVV-BD. Untuk target permukaan antara lain rudal udara-ke-permukaan Kh-35UE, Kh-38ME, bom kendali KAB-500S. T-50 mampu membawa persenjataan seberat 10.000 kg.
Data:
Luas permukaan sayap: 82 m2
Panjang keseluruhan: 19,7 meter
Lebar keseluruhan dengan bentang sayap penuh: 14 meter
Tinggi keseluruhan: 5 meter
Kecepatan jelajah maksimum: 2.100 km/jam
Kecepatan terbang maksimum: 2.600 km/jam
Kevepatan menanjak: 330 m/detik
Bobot tinggal landas maksimum: 33.480 kg
Batas ketinggian operasional: 20 km
Jam operasi (endurance): 5,8 jam
Jarak tempuh terbang maksimum: 5.500 km
Tinggak landas dan mendarat: pada landasan 300-400 meter (ah/ab).
Foto: istimewa