Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina merupakan salah satu kekutan laut yang kuat di kawasan Asia. Kin...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina merupakan salah satu kekutan laut yang kuat di kawasan Asia. Kini semakin kuat dengan diterimanya Kapal Induk kedua pada 23 April yang lalu. Ini merupakan kapal induk yang pertama dibuat di galangan kapal lokal.
Sistem operasional kapal kedua ini hampir sama dengan kapal induk pertama Liaoning, dengan dek pesawat miring dan ski jump for short takeoff but arrested recovery, atau STOBAR. Perbedaan mendasar dari Liaoning adalah pada rekonfigurasi panel radar phased array, dengan sisi ajungan diagonal depan dan belakang yang lebih menonjol keluar.
Ruang hanggar pada kapal induk baru diperkirakan di konfigurasi ulang sehingga lebih efisien dan berada dibawah dek parkir pesawat. Tetapi hal ini masih belum jelas benar, karena prakiraan hanya berdasarkan gambar saja. Diperkirakan kapal induk ini dapat mengakomodasi 28 sampai 36 pesawat yang terdiri dari pesawat tempur J-15 Shenyang dan pesawat helikopter, yang kurang lebihnya sama dengan pada Liaoning.
Liaoning yang dibeli oleh pemerintah Cina akhir 1990an dari Uni Soviet (Rusia) merupakan kapal induk kelas Kuznetsov. Kapal ini di refurbish dan diperbaiki ulang pada 2012. Menurut para analis, kini Cina sedang mempersiapkan pembuatan kapal induk yang ketiga dengan mock-up yang terlihat di fasilitas penelitian dan pengujian Angkatan Laut di Wuhan, Povinsi Hubei. Pada mock-up terlihat ski-jump untuk tinggal landas pesawat dihilangkan. Diperkirakan ruang untuk tinggal landas pesawat akan diganti dengan sistem ketepel, serta fasilitas penempatan radar yang baru (ah/ab).
Foto udara kapal induk ke dua Cina di dry dock pada bulanDesember 2016 (Defence News)