Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Maraknya berbagai infrastruktur yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di be...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Maraknya berbagai infrastruktur yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di berbagai daerah, antara lain melalui program pembangunan jalan dan jembatan, jalan tol, program satu juta rumah, 65 bendungan, irigasi, jaringan air minum perpipaan, dan pengolahan sampah, turut mendorong prospek bisnis di sektor infrastruktur yang relatif baik saat ini.
“Tuntutan untuk membangun infrastruktur yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah, mendorong para pelaku usaha untuk menelurkan produk yang inovatif. Salah satunya adalah beton masih menjadi material konstruksi utama,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Concrete Show South East Asia Construction Indonesia 2017, yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta (13/9).
“Teknologi beton dituntut untuk lebih mudah dikerjakan, lebih kuat, lebih awet namun tetap ekonomis dan ramah lingkungan. Demikian juga teknologi material tambahan (additives) dan bahan campurannya (admixtures) juga dituntut lebih baik,” tambah Basuki.
Untuk mendorong industri pracetak beton nasional, Menteri Basuki akan mengatur agar BUMN sektor konstruksi dapat bersinergi dengan mitra kontraktor dan produsen beton pracetak produksinya sendiri dalam mengerjakan proyek konstruksi. “Saya ingin mengatur ini" ujarnya.
Menteri Basuki juga mengatakan, dari sisi minat investor swasta untuk ikut mendanai pembangunan infrastruktur seperti jalan tol juga cukup baik, sehingga tidak hanya dilakukan oleh BUMN.
Pemerintah juga terus meningkatkan investasi swasta di sektor infrastruktur, salah satunya melalui sekuritasi aset jalan tol seperti yang telah dilakukan sebelumnya untuk ruas Tol Jagorawi oleh PT. Jasamarga pada akhir Agustus lalu (sa).
Sumber: Kementerian PUPR | Foto: Istimewa