Batam ( IndonesiaMandiri ) - Satuan Patroli tempur TNI Angkatan Laut bertambah dengan kehadiran dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) o...
Batam (IndonesiaMandiri) - Satuan Patroli tempur TNI Angkatan Laut bertambah dengan kehadiran dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.AP.. Peresmian KRI ini dilaksanakan dalam suatu upacara militer di dermaga pelabuhan Batu Ampar Batam Kepulauan Riau (30/3).
Dua KRI yang diproyeksikan untuk memperkuat Satuan Patroli (Satrol) Koarmabar ini yaitu KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861. Keduanya merupakan alutsista karya cipta anak bangsa yang di produksi oleh PT. Karimun Anugerah Sejati Batam.
Ini sekaligus menjadi bukti bahwa industri pertahanan dalam negeri telah memiliki kemampuan dalam hal kemandirian teknologi alat utama sistem pertahanan sekaligus wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah mengenai kemandirian pengadaan alutsista TNI.
KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 memiliki kemampuan untuk melaksanakan peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara dan pertempuran kepulauan serta melaksanakan tugas tambahan yakni melaksanakan patrol laut dalam rangka menegakkan hukum laut dan melaksanakan fungsi Search and Rescue (SAR).
KRI tersebut dipersenjatai dengan meriam kaliber 30 mm otomelara pada haluan dan dua pucuk Senapan Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7 mm pada buritan. Masuk dalam kelas kapal patroli cepat atau PC-40, panjang keseluruhan 45,5 meter dan lebar 7,9 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah 15 knot. Kapasitas bahan bakar dalam sekali jalan adalah 70.000 liter serta memiliki waktu layar selama enam hari. Dapur pacunya didukung dengan dua mesin diesel MTU yang masing-masing berkekuatan 2480 HP.
Dalam kesempatan tersebut, KSAL melantik Mayor Laut (P) Taufiq Pamungkas sebagai komandan KRI Torani-860 dan Kapten Laut (P) Rakhmad Widiyanto sebagai komandan KRI Lepu-861.
Adapun pemilihan nama Torani diambil dari nama ikan yang hidup di seluruh samudera serta memiliki kelincahan dalam menghindar dan menyelamatkan diri dari setiap ancaman dengan cara meloncat hingga terbang diatas permukaan air. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan untuk dijadikan nama KRI.
Sedangkan Lepu dikenal sebagai ikan predator, di mana saat berburu mereka akan menyudutkan buruannya dengan sirip besarnya dan dengan reflek cepatnya mereka mampu melumpuhkan musuhnya. Lepu juga dikenal karena durinya yang panjang dan berwarna-warni yang selalu waspada melindungi dirinya dari predator lain (bek).
foto: dispenkoarmabar