Jakarta ( Indonesiamandiri ) – Ketika Pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor GA 6519 dari Madinah ke Banda Aceh, Jakarta dan Ujung Pandang me...
Jakarta (Indonesiamandiri) – Ketika Pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor GA 6519 dari Madinah ke Banda Aceh, Jakarta dan Ujung Pandang mendarat terakhir sekitar jam 21.00 di Bandara Internasional Hasanuddin (15/10), sekaligus pertanda berakhirnya operasi penerbangan haji 2016.
“Senang campur sedih melihat penerbangan haji terakhir ini. Kita semua yang terlibat di operasi ini sudah seperti keluarga sendiri saat melayani tamu Allah melaksanakan ibadah haji,” tutur Sujana, salah satu staf haji Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, saat menyaksikan penerbangan terakhir operasi penerbangan haji menuju Ujung Pandang.
Senangnya, tentu terkait lancarnya operasi penerbangan haji yang berlangsung sejak 9 Agustus hingga kemarin 15 Oktober berakhir. Dalam hal ketepatan waktu pemberangkatan (on time performance/OTP), perusahaan penerbangan Pemerintah ini mencapai angka 93,66 persen atau meningkat 10 persen lebih baik dari tahun sebelumnya. Sedihnya, karena semua tim operasi penerbangan haji ini sudah berakhir dan akan dimulai lagi pada Februari 2017. Bisa dikatakan hampir delapan bulan dalam setiap tahun tim operasi penerbangan haji ini bekerja. Tak heran, setelah penerbangan terakhir GA 6519 tinggal landas pada 18.00 (15/10), para staf saling berangkulan, bersalaman, dan bahkan beberapa meneteskan air mata.
Bisa dibayangkan memang, banyak unit yang terlibat di dalam operasi penerbangan haji Garuda Indonesia ini. Mulai dari Staf Darat, Awak Kabin, Awak Kokpit, Kantor perwakilan baik di dalam negeri dengan delapan embarkasi (Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Lombok, Makassar dan Balikpapan) serta luar negeri (Jeddah dan Madinah). Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar mengatakan, pihaknya menyampaikan puji syukur dan terima kasih kepada semua unit dan petugas serta awak pesawat yang terlibat dalam mendukung operasional penerbangan Haji GA 2016. Seluruh penerbangan terlaksana dengan selamat, aman, dan lancar sejak pemberangkatan penerbangan perdana Fase-1 pada 9 Agustus hingga pemulangan penerbangan terakhir Fase-2 pada 15 Oktober 2016. ”Semoga dukungan dan kerja sama yang baik ini kiranya mendatangkan keberkahan dan kemuliaan bagi kita semua," kata Benny.
Secara umum, pelaksanaan tahap keberangkatan haji dilakukan melalui dua gelombang, yaitu gelombang pertama ke Madinah (9-21 Agustus) dan kedua menuju Jeddah (21 Agustus-5 September). Sedangkan tahap kepulangan juga dalam dua gelombang, yakni dari Jeddah (17-29 September) dan Madinah (30 September-15 Oktober).
Menurut Benny, dalam operasi penerbangan haji 2016 ini, Garuda Indonesia menerbangkan 78 ribu jamaah dari delapan embarkasi di seluruh Indonesia yang terdiri dari Banda Aceh (3.192 jemaah), embarkasi Medan (6.597 jemaah), embarkasi Padang (4.929 jemaah), embarkasi Jakarta (17.752 jemaah), embarkasi Solo (26.480 jemaah), embarkasi Balikpapan (4.248 jemaah), embarkasi Makassar (11.942 jemaah) dan embarkasi Lombok (3.632 jemaah).
Sedangkan pesawat yang digunakan sebanyak 12 buah, terdiri dari dua Boeing 747-400 berkapasitas 455 kursi, empat Boeing 777-300 ER berkapasitas 393 kursi dan lima Airbus 330-300 berkapasitas 360 kursi. Selain itu, Garuda Indonesia juga melibatkan sebanyak 442 orang awak kabin yang 40 persen diantaranya merupakan awak kabin yang berasal dari daerah-daerah embarkasi yang bertujuan mengatasi kendala komunikasi sebagian jemaah yang hanya mampu berbahasa daerah (abri).
Foto: abri