Kelapa Dua ( IndonesiaMandiri ) – Bila berkunjung ke Satuan Gegana Korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia, janganlah ter...
Kelapa Dua (IndonesiaMandiri) – Bila berkunjung ke Satuan Gegana Korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia, janganlah terkejut dengan suara ledakan atau senjata yang menyalak secara tiba-tiba. Karena lokasi Sat Gegana di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), memang paling belakang dan bersebelahan dengan tempat latihan menembak serta uji bahan peledak.
Saat IM mendapat kesempatan langka untuk liputan sekaligus wawancara eksklusif dengan orang nomor satu di Satuan Gegana, Kombes Drs. Imam Widodo, ternyata beliau baru saja selesai olahraga rutin. “Maaf saya baru selesai berolahraga…masih berkeringat” ujar Kepala Satuan (Kasat) Gegana ini membuka sesi wawancara.
Imam Widodo, pria asal Malang kelahiran 1967 ini, sekilas tak terkesan “angker” sebagai pimpinan satuan paling elit dan pamungkas di Polri. Bisa dikatakan sangat santun, ramah dan penuh canda saat kami berdiskusi. Ia baru saja kembali tugas dari daerah konflik di Sulawesi Barat (Poso ).
Berikut jalannya wawancara IM dengan orang nomor satu di Satuan Gegana:
IndonesiaMandiri (IM) : Apa Tugas Pokok dan Fungsi dari Satuan Gegana?
Kepala Satuan Gegana (Kasat) : Satuan Gegana adalah salah satu unsur pelaksana utama di jajaran Korbrimob Polri yang memiliki tugas pokok membina dan mengerahkan kekuatan satuan untuk menindak gangguan kamtibmas berkadar tinggi. Khususnya kejahatan terorganisir yang menggunakan senjata api, bahan peledak dan bom serta kejahatan yang menggunakan bahan kimia, biologi dab radiologi baik dalam skala nasional maupun internasional.
IM : Dalam ”War Against Terrorism” di Indonesia posisi Satuan Gegana berada dimana?
Kasat : Satuan I Gegana dalam hal peperangan melawan terorisme (war against terrorism) berperan sebagai tim penindak (striking force) serta dalam penanganan bahan peledak/bom serta bahan kimia, biologi dan radiologi.
IM : Bilamana Satuan Gegana diturunkan? Komando (perintah) dari mana?
Kasat : Pada saat satuan wilayah membutuhkan back up sesuai dengan ancaman atau kejadian yang terkait dengan tugas pokok satuan Gegana. Sedangkan komando perintah dari Kepala Korbrimob Polri kepada Kasat I Gegana.
IM : Seberapa besar kekuatan Sat Gegana? Bagaimana struktur Sat Gegana dan Tupoksi masing-masing?
Kasat : Sat I Gegana terdiri dari lima Detasemen yang memiliki kemampuan seperti Resintelmob (Reserse Intelijen Mobil), Jibom (Penjinak Bom), Wanteror (Lawan Teror), Anti Anarkis dan KBR (Kimia, Bilogo, Radiologi).
IM : Bila dibandingkan dengan di Negara lain (misalnya Singapura dan Malaysia)Sat Gegana memiliki Counter Part serupa apa?
Kasat : Untuk kemampuan Sat I Gegana setara dengan kemampuan STAR (Special Tactic and Rescue) Singapura atau VAT (Very Able Troopers) 69 Malaysia
IM : Dari mula berdirinya Sat Gegana 27 November 1974, palagan operasi apa saja yang sudah dilaksanakan?
Kasat : Untuk lingkungan internasional, pernah terlibat di Kamboja (UNTAC), Bosnia Herzegovina, Sudan (UNAMID), Timor Leste saat penangkapan pelaku penembakan Perdana Menteri Ramos Horta. Sedangkan di dalam negeri, ikut dalam berbagai operasi penting di Aceh, Pulau Galang (Batam), Timor Timur, Poso, Ambon, Papua, Sampit (Kalimantan), serta penanggulangan terorisme.
IM : Jika disejajarkan dengan pasukan pasukan TNI Sat Gegana sejajar dengan satuan apa?
Kasat : sama dengan Sat 81 (Angkatan Darat), Den Jaka (Angkatan Laut) dan Den Bravo (Angkatan Udara)
IM : Bagaimana proses rekrutmen dan pendidikan pembentukan personil Sat Gegana?
Kasat : Melalui seleksi kesehatan, psikotes dan jasmani serta ketrampilan khusus perorangan. Juga melalui pembinaan dan latihan selama enam bulan yang diberikan oleh personil senior Satuan I Gegana.
IM : Apakah Sat Gegana pernah atau sering mengikuti latihan bersama dengan counterpart dari negara lain? kalau ya dengan siapa? dan bagaimana?
Kasat : Ada latihan bersama dengan GSG 9 (GrenzSchultzGruppe) Jerman pada 2003/2004 bertempat di Jakarta dan sekitarnya. Kita melakukan dengan materi latihan bersama pembebasan sandera di dalam gedung dan semua alat transportasi (kendaraan bis, kereta, pesawat terbang dan kapal laut).
Foto: abri