Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Iringan lagu dengan alat musik daerah Rote, NTT , yaitu Sasando, yang dimainkan pelajar cantik Vivian Evelyn ...
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Iringan lagu dengan alat musik daerah Rote, NTT , yaitu Sasando, yang dimainkan pelajar cantik Vivian Evelyn membuka acara peluncuran buku “Lembata Underwater” di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (3/12).
Buku hasil karya para pegiat wisata alam yang berjumlah 12 orang ini (fotografer, wartawan, blogger, humas, dan lain-lain, merupakan karya monumental karena mayoritas adalah anak bangsa. “Seringkali kita melihat buku-buku pariwisata dengan foto menarik tetapi ditulis oleh orang asing. Nah Lembata Underwater ini dibikin oleh nayoritas anak bangsa,” puji Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Pariwisata Nusantara – mewakili Menteri Pariwisata yang sedang dinas keluar negeri – sekaligus meluncurkan buku.
Buku ini sudah dirancang sejak awal 2015, kemudian pada Mei, dilakukan riset ke Lembata untuk persiapan pengambilan gambar. Pada saat bersamaan (23-25/8), diadakan Festival Lembata dan Nuhanera, suatu even wisata setiap tahun yang memperkenalkan berbagai keunggulan wisata alam, sejarah dan kearifan lokal (tari, musik dan kuliner).
Di saat Festival Lembata itulah petualangan untuk mengambil gambar di dalam laut dilakukan oleh ke 12 anak bangsa ini secara profesional. Mereka itu adalah Muljadi Pinneng Sulungbudi (team leader photographer), Nadine Candrawinata (conservationist), Gemala Hanafiah (travel blogger), Marischka Prudence (travel blogger), Edward Suhadi (photographer), Dewi Wilaisono (photographer), Malindo Wilaisono (photographer), Fery Rusli (photographer), Chikuyama (creative director), Anto Motulz (sketcher), Rahung Nasution (food anthropologist) dan Christie Wagner (PR Specialist).
Lembata, sebagai salah satu kabupaten di NTT dengan lokasi didekat Pulau Flores dan Alor, merupakan wilayah daratan tinggi yang dikelilingi laut dengan pemandangan alam sangat menakjubkan. Bukit Doa, Gunung Ipe Apek Lewelotok, Desa Tabolangu, adalah sebagian kecil pesona Lembata yang akan membuat pengunjung berdecak kagum. Ditambah lagi, di Lembata, setiap tahun, juga ada tradisi sejarah menangkap ikan paus karena di perairannya selalu menjadi lintasan ikan ini.
Hadirnya buku Lembata Underwater, tentunya akan merangsang banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri untuk menjelajah bumi Lembata khususnya dan NTT umumnya. “Kita memang sudah bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan pendapatan daerah,” tegas Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur (abri).
Foto: abri