Entikong ( IndonesiaMandiri ) – Sepanjang 2000an kilometer jalur darat yang membatasi bumi Kalimantan Barat, Timur dan Utara dengan negara t...
Entikong (IndonesiaMandiri) – Sepanjang 2000an kilometer jalur darat yang membatasi bumi Kalimantan Barat, Timur dan Utara dengan negara tetangga Malaysia, sebentar lagi akan dilengkapi dengan Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP). “Ini adalah salah satu proyek fisik Kementerian Pertahanan/Kemhan, sesuai dengan salah satu prioritas dari Kabinet Kerja, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Program ini juga dipayungi hukum Perpres 31/2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan,” jelas Brigjen TNI Subagio, Komandan Satgas Pembangunan Pengamanan dan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan.
Subagio yang memantau langsung pembangunan fisik JIPP di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini, juga mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Kemhan tak hanya meliputi kegiatan fisik saja. Tapi juga ada yang bersifat non fisik, seperti pengenalan bela negara, penyuluhan hukum, sosialisasi tentang batas negara, aksi sosial, dan lain-lain.
JIPP nantinya akan lebih memudahkan pasukan TNI yang menjaga di perbatasan. Sebelumnya, banyak daerah di perbatasan yang hanya dipantau dengan melalui jalan kaki setapak menelusuri hutan dan bukit. Kemhan memiliki program kerja berada pada titik empat kilometer dari batas akhir perbatasan negara dengan negara tetangga. Diluar radius empat kilometer, itu adalah pembangunan yang dilaksanakan oleh lintas kementerian lainnya.
Kedepan, setiap pos perbatasan juga dilengkapi dengan teknologi pemantauan, pesawat tanpa awak (drone), serta menambah alat komunikasi dan transportasi juga. “Jadi kita nantinya bisa memantau semua pos perbatasan secara real time,” tegas Subagio.
Beberapa hari lalu, Pusat Komunikasi Publik Kemhan mengikutsertakan sejumlah media dari Jakarta untuk melihat langsung proyey JIPP yang berada di Entikong. Tampak sekali medan yang sedang dan akan terus dikerjakan oleh Kemhan dengan instansi terkait lainnya (Zeni Kodam), sangat berat karena merupakan bukit dan hutan. Terlebih jika turun hujan, maka proyek pekerjaan pun menjadi tambah berat tantangannya.
Para wartawan juga diberi kesempatan mengunjungi salah satu pos TNI di perbatasan, yakni Batalyon Infantri 644 Walet Sakti. Kebetulan sekali di sini ada program patrol menjaga perbatasan secara bersama dengan Tentara Malaysia. “Mereka di sini ada 10 orang dan ikut bergabung selama tiga bulan. Tentara kita juga ada di perbatasan Malaysia dengan jumlah yang sama,” kata Letkol Infantri Marsana, Komandan Batalyon Infantri 644.
JIPP akan terus dikebut pelaksanaannya karena ditarget pada 2019 sudah selesai. Dengan adanya JIPP yang berkonstruksi pasir dan batu diperkeras, disamping akan memudahkan patrol penjagaan, juga tentunya bisa dinikmati oleh masyarakat setempat dalam hal beraktifitas (abri).