Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa ditambah GDP yang USD 894,8 Milyar (2012) ini lebih tinggi dari Thailand yang GDPnya USD 376...
Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa ditambah GDP yang USD 894,8 Milyar (2012) ini lebih tinggi dari Thailand yang GDPnya USD 376,9 Milyar dengan jumlah penduduknya 69,5 juta jiwa belum lagi dari rasio kepemilikan mobil yang baru 32 unit per 1000 penduduk (2012) masih dibawah Thailand yang 123 unit per 1000 penduduk dan Malaysia 300 unit per 1000 penduduk, maka Indonesia memiliki potensi pasar otomotif yang sangat menjanjikan setelah India dan Tiongkok. Bedanya di India dan Tiongkok, Industri Otomotif Nasional mereka turut serta memperebutkan pasar domestiknya dengan brand-brand lokal yang cukup mumpuni mengimbangi brand-brand asing yang menyerbu masuk. Bahkan dapat menciptakan new emerging market tersendiri misalnya dengan menggarap ceruk pasar mobil murah (Low Cost Car).
Grafik Jumlah Penduduk di Negara_Negara ASEAN
Grafik GDP Negara-Negara di ASEAN
Industri otomotif di Indonesia seolah mendapat angin segar seiring dengan kenaikan pendapatan Masyarakat Indonesia banyak industri otomotif di Indonesia (yang didominasi merek-merek asing) mengincar pasar lokal karena inflasi yang cukup rendah, pertumbuhan yang relatif tinggi dan suku bunga yang stabil bahkan cenderung menurun. Penjualan mobil di Tanah Air cenderung meningkat setiap tahunnya merupakan bukti indikator diatas sebagai berikut
Grafik Produksi dan Penjualan
Grafik Penjualan menurut Merek
Meskipun ada kebijakan dari pemerintah yang mungkin bakal mempengaruhi prospek industri otomotif kedepannya seperti rencana pemerintah membatasi BBM bersubsidi, pembangunan dan peningkatan sarana-sarana transportasi umum serta konversi BBM menjadi gas mau tak mau akan berdampak pada penggunaan mobil sebagai alat tranportasi. Begitu pula dengan kebijakan Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga atau prosentase uang muka angsuran menjadi 30% untuk mengurangi non performing loan.
Namun demikian ada pula kebijakan pemerintah yang berpotensi memberikan dorongan yang cukup kuat pada industri otomotif yakni pemberian insentif pajak pada mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Mobil yang masuk dalam kategori ini harga per unit nya berkisar USD 10.000 dengan kapasitas mesin 1.000 cc sampai 1.200 cc. Adapun ceruk pasar mobil murah di Indonesia mencapai 300 ribu – 600 ribu.per tahun.
Banyak pelaku industri otomotif global yang bersemangat untuk bersaing memperebutkan pasar otomotif di Indonesia mereka tidak segan untuk saling “membunuh” sesame merek asing bahkan termasuk untuk “menjegal” industri otomotif nasional untuk bisa mempunyai brand lokal yang disebut dengan Mobil Nasional Indonesia, kalau Masyarakat Indonesia ingin punya Mobnas gak usah capek-capek kami bisa buatkan dan anda tinggal beli, industry otomotif Indonesia cukup menjadi ATPM kami. Begitu kira-kira keinginan mereka untuk terus menancapkan dominasinya dipasar otomotif Indonesia yang menggiurkan tersebut. Sudah saatnya Industri Otomotif Nasional Indonesia turut menikmati Pasar Otomotif Indonesia yang menggiurkan tersebut sebagai Produsen dan Pemilik Brand Lokal bukan lagi sebagai ATPM. (Anries)
Sumber – sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
http://www3.ntu.edu.sg/home/sulfikar/technological-nationalism.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Ford_Model_T
http://mobil.otomotifnet.com/read/2011/09/23/323731/49/6/Test-Drive-Mobnas-Tawon-Cewek-juga-Bisa-Pakai-Cuy
Gambar – gambar :
https://en.wikipedia.org/wiki/Ford_Model_T#/media/File:1910Ford-T.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Porsche_Typ12_Model2_Nuremberg.jpg
http://gambar.otomotifnet.com/Kanal%20MOBIL/ATPM/2012/01.%20Januari/Mobnas-Industri.jpg