Produk pertanian hortikultura Baby Buncis miliki potensi besar di pasar dalam dan luar negeri Bandung ( IndonesiaMandiri ) - Petani mud...
Produk pertanian hortikultura Baby Buncis miliki potensi besar di pasar dalam dan luar negeri |
"Alhamdulillah berjalanya waktu, baby buncis saya sudah mampu ekspor ke Singapura. Bahkan baby buncis super saya menembus market negara-negara di Asia," ujar Ulus (8/3). Menurutnya, bisnis pertaniannya terue maju karena setiap harinya mampu memenuhi kebutuhan Buncis super ke berbagai pasar di dalam dan luar negeri. "Kalau memasuki masa panen, omzet kita secara keseluruhan mencapai Rp 400 juta perbulan," jelasnya.
Ulus dan sejumlah pengusaha muda di Jawa Barat mengaku mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Geratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. "Saya sangat setuju dengan Geratieks karena sebenarnya kita punya peluang untuk memasarkan produk kita ke luar negeri. Walaupun ada wabah penyakit virus corona, produk pertanian kita tetap dibutuhkan banyak orang," akunya.
Ulus mengatakan, sejauh ini Kementan berhasil memperhatikan detail dan perencanaan program secara kongkrit. Menurutnya, pola yang dilakukan sudah sesuai dengan perkembangan zaman, karena mengusung konsep pertanian maju, mandiri dan modern. "Saya yakin program di Kementan akan berhasil karena sudah memanfaatkan teknologi dan mekanisasi berbasis artificial intelligence," pujinya.
Di samping itu, tambah Ulus, Kementan juga sudah mempermudah pengusaha tani dalam mengurus perizinan ekspor, sehingga usahanya mampu berkembang dengan baik. "Saya berharap para petani bisa memiliki minimal 1 hektare untuk 1 orang petani. Kalau ini sudah dimiliki saya optimistis nilai ekspor kita akan meningkat tajam," ungkapnya dengan optimis (ma).