Perairan Karawang/Jabar (IndonesiaMandiri) - Salah satu kapal yang disertakan oleh Basarnas untuk membantu mencari korban dan blackbox mil...
Perairan Karawang/Jabar (IndonesiaMandiri) - Salah satu kapal yang disertakan oleh Basarnas untuk membantu mencari korban dan blackbox milik Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh pada 29 Oktober lalu adalah KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
“Rigel ini sedang menjalankan tugas di Alki I sekitar Selat Karimata. Tetapi karena ada tugas penting lainnya untuk membantu Basarnas, kita gerakkan kesini,” ucap Laksda TNI Harjo Susmoro, Kepala Pushidrosal, di atas KR Rigel, sekitar Perairan Karawang, Laut Jawa (4/11).
Kapal sangat canggih yang tugas utamanya adalah melakukan pemetaan laut (baik di dalam dan permukaan hingga ke pesisir pantai), baru dua unit dimiliki oleh Indonesia melalui Pushidrosal, yaitu KRI Rigel/933 dan KRI Spica/944. “Untuk bisa mempetalan seluruh wilayah Indonesia, idealnya kita memiliki 12 kapal sejenis ini. Tidak cukup hanya dua. Ini saja baru melakukan pemetaan, karena ada misi negara lainnya yang mendesak seperti gempa di Palu atau musibah Lion Air, kapal tersebut harus membantu kesana,” jelas Laksda Harjo.
KRI Rigel yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Triyana adalah kapal jenis Multi Purpose Research Vessel dilengkapi Multibeam Echosounder EM2040, Side Scan Sonar, High Precision Acoustic Positioning (HIPAP), sekoci tambahan, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores (mab).
Foto: abri
“Rigel ini sedang menjalankan tugas di Alki I sekitar Selat Karimata. Tetapi karena ada tugas penting lainnya untuk membantu Basarnas, kita gerakkan kesini,” ucap Laksda TNI Harjo Susmoro, Kepala Pushidrosal, di atas KR Rigel, sekitar Perairan Karawang, Laut Jawa (4/11).
Kapal sangat canggih yang tugas utamanya adalah melakukan pemetaan laut (baik di dalam dan permukaan hingga ke pesisir pantai), baru dua unit dimiliki oleh Indonesia melalui Pushidrosal, yaitu KRI Rigel/933 dan KRI Spica/944. “Untuk bisa mempetalan seluruh wilayah Indonesia, idealnya kita memiliki 12 kapal sejenis ini. Tidak cukup hanya dua. Ini saja baru melakukan pemetaan, karena ada misi negara lainnya yang mendesak seperti gempa di Palu atau musibah Lion Air, kapal tersebut harus membantu kesana,” jelas Laksda Harjo.
KRI Rigel yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Triyana adalah kapal jenis Multi Purpose Research Vessel dilengkapi Multibeam Echosounder EM2040, Side Scan Sonar, High Precision Acoustic Positioning (HIPAP), sekoci tambahan, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores (mab).
Foto: abri